(Dari Wikipedia Indonesia)
Pengeboman Kedubes Australia 2004 terjadi pada tanggal 9 September 2004 di Jakarta.
Sebuah bom mobil meledak di depan Kedutaan Besar Australia pada pukul 10.30 WIB di kawasan Kuningan, Jakarta. Jumlah korban jiwa masih belum dapat dipastikan - pihak Indonesia telah berhasil mengidentifikasi 9 orang namun pihak Australia menyebut angka 11. Di antara korban yang meninggal adalah satpam-satpam Kedubes, pemohon visa, staf Kedubes serta warga yang berada di sekitar tempat kejadian saat bom tersebut meledak. Tidak ada warga Australia yang meninggal dalam kejadian ini. Beberapa bangunan-bangunan di sekitar tempat kejadian juga mengalami kerusakan.
Motif pengeboman masih belum jelas, namun ada kemungkinan berhubungan dengan Pemilihan Presiden yang akan datang.
Pengeboman itu dipercayai dilakukan oleh seorang pengebom berani mati bernama Heri Kurniawan alias Heri Golun dengan menggunakan van mini jenis Daihatsu bewarna hijau. Heri berhasil diidentifikasi melalui tes DNA.
Pihak Kepolisian Indonesia menduga bahwa kelompok teroris Jemaah Islamiyah yang berada di balik peristiwa ini.
Ini merupakan aksi terorisme besar ketiga yang ditujukan terhadap Australia yang terjadi di Indonesia setelah Bom Bali dan Bom J.W. Marriott 2003.
Pengeboman Kedubes Australia 2004 terjadi pada tanggal 9 September 2004 di Jakarta.
Sebuah bom mobil meledak di depan Kedutaan Besar Australia pada pukul 10.30 WIB di kawasan Kuningan, Jakarta. Jumlah korban jiwa masih belum dapat dipastikan - pihak Indonesia telah berhasil mengidentifikasi 9 orang namun pihak Australia menyebut angka 11. Di antara korban yang meninggal adalah satpam-satpam Kedubes, pemohon visa, staf Kedubes serta warga yang berada di sekitar tempat kejadian saat bom tersebut meledak. Tidak ada warga Australia yang meninggal dalam kejadian ini. Beberapa bangunan-bangunan di sekitar tempat kejadian juga mengalami kerusakan.
Motif pengeboman masih belum jelas, namun ada kemungkinan berhubungan dengan Pemilihan Presiden yang akan datang.
Pengeboman itu dipercayai dilakukan oleh seorang pengebom berani mati bernama Heri Kurniawan alias Heri Golun dengan menggunakan van mini jenis Daihatsu bewarna hijau. Heri berhasil diidentifikasi melalui tes DNA.
Pihak Kepolisian Indonesia menduga bahwa kelompok teroris Jemaah Islamiyah yang berada di balik peristiwa ini.
Ini merupakan aksi terorisme besar ketiga yang ditujukan terhadap Australia yang terjadi di Indonesia setelah Bom Bali dan Bom J.W. Marriott 2003.
Tags:
Blog